Paskah (Misynah Pesakhim) yang kita rayakan ini sebenarnya hari raya orang Yahudi, yang terus diperingati bangsa itu. Hari raya ini diselenggarakan untuk memperingati keluarnya bangsa Israel dari Mesir pada zaman Musa. Peristiwa tersebut terjadi pada bulan abib, yang kemudian disebut sebagai bulan nisan 14 sore. Sebagai penghormatan atas bulan ini maka kemudian bulan ini menjadi bulan pertama. Kata ‘Paskah’ dalam bahasa Indonesia , diimport dari bahasa Ibrani, yaitu: pesakh, yang berarti ‘dilalui’ atau ‘dilewati’. Hal ini menunjuk kepada bebasnya anak sulung bangsa Israel dari pedang malaikat maut, yang membunuh setiap anak sulung pada rumah yang ambang pintu rumahnya tidak diolesi darah (karena, jika sebuah rumah yang ambang pintunya diolesi darah maka malaikat maut tidak masuk ke dalam rumah tersebut, tetapi melewatikannya).
Namun, perayaan Paskah dalam kekristenan mengandung arti yang berbeda dengan perayaan paskah dalam agama Yahudi. Paskah kita adalah peringatan korban Yesus di kayu salib, untuk penebusan dosa kita dan melepaskan kita dari belenggu iblis. Sangat penting bagi kita untuk memperingati paskah secara benar dan memberi makna pada peringatan paskah ini dengan bijaksana. Sebenarnya, peringatan korban Tuhan Yesus lebih penting dari peringatan hari lahir-Nya. Alkitab menulis bahwa setiap kali kita mengadakan Perjamuan Kudus, maka kita memberitakan kematian Tuhan. Kematian Tuhan dan kebangkitan-Nya adalah pusat dari karya keselamatan yang Tuhan Yesus kerjakan. Untuk itu, Tuhan Yesus datang ke dunia. Sebab kelahiran Tuhan Yesus di kota Bethlehem sia-sia, jika ia tidak naik ke bukit Golgota untuk memikul dosa kita.
Kita harus merayakan Jumat Agung secara dewasa. Jika seorang belum dewasa, merayakan Jumat Agung dengan sikap yang juga tidak dewasa. Secara dewasa artinya merayakan Jumat Agung dengan komitmen bahwa dengan menerima korban-Nya, berarti kita telah merelakan diri kita dibeli oleh Tuhan. Jumat Agung menjadi tonggak peringatan abadi, bahwa kita telah dimiliki-Nya (1Kor 6:19-20). Mereka hanya mau menerima keselamatan yang disediakan Tuhan Yesus oleh korban-Nya, tetapi tidak menerima realitas pemilikan yang sudah pindah tangan itu. Dahulu dimiliki kuasa gelap yang menggiring ke dalam kegelapan abadi, tetapi sekarang menjadi milik Kristus yang digiring ke dalam Kerajaan Terang.
Hal ini menjadi gambaran hidup orang percaya. Martabat kita bukan sekedar karena dibebaskan dari kutuk kemiskinan, sakit-penyakit, dan segala kutuk yang membelenggu kehidupan jasmani kita, tetapi kita menjadi anak-anak Tuhan yang bermartabat karena memiliki tatanan hidup yang benar (1Ptr 1:18). Tuhan berhak mengatur hidup kita, sebab hidup kita adalah milik-Nya.
Pertanyaan penting yang harus kita pikirkan dan lakukan adalah: bagaimanakah kita menghargai cucuran korban Kristus ini? Cukupkah bersimpati terhadap korban Tuhan pada kebaktian jumat agung? Dengan cucuran darah korban tersebut, kita dimungkinkan memiliki sebuah cara hidup yang tidak sia-sia. Apa artinya perayaan jumat agung ini, jika kita tidak bersungguh-sungguh mentaati Bapa segala Roh, agar kita boleh hidup (Ibr 12:1-4).
Ini adalah kunci keberhasilan mengiring Tuhan. Jangan berpikir bahwa menjadi orang Kristen itu sama seperti mereka yang menganut agama (yang penting: hukum-hukumnya), karenanya mereka mempelajari terus-menerus hukum. Dengan melakukan hukum itu mereka merasa sebagai orang bergama . Semakin melakukan hukum, semakin nampak sebagai orang beragama. Dalam kekristenan, kita harus memiliki kesadaran bahwa kita hidup bagi Tuhan, selanjutnya melakukan hukum-hukum Tuhan akan mengalir dengan sendirinya, sebab Roh Kudus akan menolong kita (2Kor 8:9).
Kita harus mau disalibkan seperti Kristus (Gal 2:20). Disalibkan itu artinya dimatikan; dan kita hidup dalam hidup yang baru. Hidup baru tidak sama dengan mulai datang ke gereja, mulai tidak berjudi, menjadi aktivis gereja saja, tetapi hidup baru berarti meninggalkan apapun yang ada pada kita sebelum mengenal Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat (Rm 6:11). Ini merupakan proses yang harus terus dialami, yaitu penyaliban daging. Ini adalah penanggalan manusia lama yang tidak tanggung-tanggung (Ef 4:22-23). Penyaliban ini berarti kita menanggalkan semua yang tidak Alkitabiah, sekalipun itu menurut dunia wajar. Ini berarti kita menanggalkan ego, cita-cita, keinginan-keinginan dan minat-minat yang bukan berasal dari Allah.
Ini merupakan pergumulan yang dahsyat, sebab kita harus belajar terus untuk membedakan apakah yang kita ingini adalah kehendak Allah atau bukan, dan akhirnya kita akan terbiasa mengerti kehendak Tuhan dan mengingini apa yang Allah ingini, meminati apa yang Allah minati (Gal 6:14). Kita kurang berani melangkah demikian, sehingga kita masih duniawi dan tidak bertumbuh sebagaimana mestinya kita bertumbuh. Proses ini membuat seseorang dapat berkata: “Hidupku bukan aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalamku”. Sampai tingkat inilah seseorang sungguh-sungguh dapat mengalirkan kehidupan Yesus; dan menghargai korban paskah dengan benar, tidak hanya sebagai simpatisan saja.
created by www.donghaeng.net
28 February 2008
SEHATNYA DIPIJIT
Sehatnya Dipijat
- Jawaban -
Pijat adalah terapi sentuhan paling tua dan warisan tradisional yang turun temurun. Saat badan terasa pegal-pegal, hm... betapa nikmatnya bila dipijat. Tak heran jika banyak orang yang merasa ‘ketagihan' dipijat. Seni pijat dikenal dengan the healing touch karena banyaknya manfaat kesehatan yang didapat. Dari bayi hingga orang dewasa membutuhkan sentuhan kesembuhan ini.
Beberapa manfaat pijat antara lain:
Meningkatkan Aliran Darah
Otot yang tegang dan kaku tidak dapat menahan cairan. Sebaliknya, cairan juga tidak dapat melaluinya. Ini akan mengganggu peredaran darah dan membuat jantung bekerja lebih keras dan badan cepat lelah dan nyeri. Pijat akan membantu mendorong darah mengalir ke arah jantung, sehingga membantu mengurangi beban jantung.
Mencerahkan Kulit
Kulit yang kasar, berkeriput dan hilang keremajaannya karena matahari, debu, kurang nutrisi atau proses penuaan dapat 'diperbaiki' dengan pijatan. Pijatan membuat pembuluh darah melebar dan membawa lebih banyak nutrisi yang dibutuhkan untuk perbaikan kulit serta mempercepat proses pembuangan racun berbahaya. Sirkulasi darah yang lancar akan melembabkan kulit serta memperbaiki teksturnya. Pijat wajah secara rutin sangat baik bagi wanita.
Meredakan Rasa Nyeri
Rasa nyeri dapat disebabkan oleh penyakit atau cidera pada tubuh. Teknik pemijatan yang benar akan mengaktifkan sinyal reseptor pada serabut saraf yang bisa menghambat sinyal rasa nyeri ke otak.
Memperbaiki Fungsi Saraf
Otot yang tegang cenderung menekan atau menjepit saraf dan mengakibatkan rasa nyeri atau kesemutan. Pemijatan akan merilekskan otot yang tegang dan mengurangi tekanan pada saraf.
Meningkatkan Sistem Pertahanan Tubuh
Orang yang kurang banyak bergerak, aliran limfatik yang penting bagi tubuh untuk melawan infeksi dan menyembuhkan cidera akan terhambat. Pemijatan akan memperbaiki jumlah cairan limfe dalam sistem limfatik. Tubuh akan lebih kuat dalam melawan infeksi dan mempercepat penyembuhan penyakit dan cidera.
Mengendurkan Otot Kaku
Tubuh yang kaku dan stress karena terlalu banyak bergerak dapat menjadi rileks dengan pijatan yang efektif meregangkan otot kaku.
Dengan begitu banyak fungsi, pijat sebenarnya suatu terapi yang positif. Masalahnya, banyak pihak yang sudah menyelewengkan terapi ini untuk praktik tenaga dalam atau prostitusi. Karena itu, kalau mau pijat, jangan sampai salah tempat dan tujuan!
Resolusi 2008
Resolusi itu tidak selalu harus besar dan penuh ‘keringat’ untuk mencapainya. Hal kecil pun bisa membuat hidup anda lebih bermakna dan kaya. Mumpung masih bulan Maret masih ada waktu 10 bulan untuk melakukan sesuatu, berikut kami berikan alternative pancingan yang bisa anda kembangkan. Have fun!
1. Ikut minimal 2 komunitas baru. Satu komunitas di dunia maya, satu lagi komunitas di dunia nyata.
2. Tersenyum dan menyapa si musuh bebuyutan dengan tulus. Ya, coba tarik napas panjang dulu sebelum melakukannya
3. Mencari minimal satu orang yang bisa dibantu disekitar Anda. Tetangga, OB, asisten rumah tangga di rumah, atau jangan-jangan adik/kakak anda sendiri.
4. Mencoba berteman dengan orang2 yang sangat berbeda dengan Anda, seperti pekerja sosial di daerah kumuh, pengamen atau yg lainnya.
5. Membuat daftar kesalahan yang pernah dibuat, dan minta maaf pada mereka satu per satu. Mulaikah esok hari.
6. Membuat daftar sakit hati dan kesalahan orang lain pada Anda. Lalu maafkanlah. Bakar daftar itu. Mulailah hari ini.
7. Menyelesaikan membaca satu buku dalam satu bulan.
8. Minum air putih minimal delapan gelas sehari.
9. Tersenyum pada orang lain, minimal pagi hari setelah bangun tidur, jam istirahat kantor, dan sebelum tidur. Tersenyum baik untuk kesehatan jiwa.
10. Berterimakasih pada Tuhan sesering yang Anda bisa. Setiap napas yang Anda tarik adalah anugerah.
11. Menghentikan satu kebiasaan buruk.
12. Selalu berupaya komit pada perkataan
13. Berhenti complain untuk hal yang – kalau dipikir-pikir tidak membuat dunia Anda runtuh.
14. Berhenti membicarakan orang lain jika tidak berorientasi solusi.
15. Merapikan file-file di computer kantor.
16. Lunch dengan teman kantor yang bukan ‘geng makan siang’
17. Mencoba mengeksplorasi salah satu program yang jarang disentuh di Microsoft Office.
18. Menghampiri office boy, driver, cleaning service, atau salah satu orang di kantor yang tidak pernah Anda acuhi keberadaan maupun ketidakberadaannya. Ajak dia bicara soal keluarganya.
19. Membuat target, dalam 6 bulan kedepan harus punya keahlian baru.
20. Berusaha menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari biasanya. Dan menjadikan hal ini sebuah kebiasaan baru.
21. Mulai hari ini tolak kantong plastic di supermarket.
22. Tolak makanan yang dikemas dalam Styrofoam.
23. Memperbanyak jalan kaki.
24. Mengurus sendiri KTP/SIM/Passport/STNK (pilih salah satu)
25. Mencium dan menyatakan cinta kepada orang tua, selagi sempat.
26. Berhenti belanja barang yang tidak penting (deep down insede sebenarnya Anda tahu soal ini , kan?)
27. Mengangkat anak asuh.
28. Menurunkan berat badan tanpa obat pelangsing. Anya mengatur makan dan olah raga.
29. Belajar sabar, tak mudah naik darah ketika menghadapi peristiwa menjengkelkan ‘sedunia’
30. Mengunyah makanan 32 kali dan tidak tergesa-gesa menelannya. Ini akan membantu metabolisme tubuh. Dan, salah satu cara melangsingkan tubuh.
31. Sempatkan olahraga minimal 30 menit sehari
32. Don’t judge the book by its cover. Seberapa menyebalkannya pun seseorang pada pertemuan pertama, bukan berarti dia menyebalkan sepanjang masa.
33. Melakukan evaluasi diri setiap 3 bulan sekali.
34. Membuka tabungan dalam mata uang asing
35. Nikmati hari ini sebaik mungkin. Dan ulangi esok hari. Sepanjang tahun.
23 February 2008
14 February 2008
DARI REDAKSI
Dear inspired reader,
Nggak terasa ya sudah ½ tahun berlalu sejak edisi pertama “INSPIRED” terbit. Kami berharap setiap arktikel yang dimuat dapat benar2 memberikan inspirasi buat kalian semua.
Dalam edisi ke-4 bulan Maret-April ini bertepatan dengan moment penting bagi kehidupan orang Kristen yaitu Paskah. Melalui tulisan2 yand ada di edisi kali ini mari kita merenungkan kembali "Greatest love of all" yang sudah kita terima dari Tuhan kita Yesus Kristus. Tapi bersyukur aja ngga cukup. yang terpenting kita harus mengintrospeksi diri kita, apa kita sudah menghargai setiap tetes darah yang sudah dikorbankan untuk kita. Sudahkan perkataan, perbuatan dan attitude kita mencerminkan anak2 Kerajaan yang sudah ditebus,. Jangan sampai pengorbanan itu menjadi sia2.
Oh iya, edisi kali ini juga memuat artikel tentang “Global Warming”. Sudah seharusnya kita sebagai orang Kristen lebih bertanggung jawab memelihara bumi. Sesuai dengan Amanat pertama yang Tuhan berikan kepada majusia yaitu mengerjakan dan memelihara bumi. Jadi justru kita harus menjadi teladan bagi orang lain. Dengan melakukan tips-tips sederhana, kita bisa menjadi manusia yang lebih ramah terhadap lingkungan kita.
Bagi temen-temen yang masih bingung untuk membuat goal di tahun 2008 ini, kita juga memberikan ide-ide yang dapat memancing pemikiran kita untuk dikembangkan. Janganlah biarkan satu tahun berlalu begitu saja tanpa melakukan sesuatu atau tanpa mengalami perubahan yang baik karena kita tidak menetapkan target atau tujuan kita.
Akhirnya, selamat membaca dan kami menghibau temen2 semua untuk memberi masukan, kritik dan saran, (valuable input) sehingga bulletin ini semakin hari semakin sempurna dan ditunggu-tunggu kehadirannya.
Kritik dan saran :
Email: inspired@yahoo.com atau kirim sms ke 0812-9800-214.
Peace Out,
MW
Nggak terasa ya sudah ½ tahun berlalu sejak edisi pertama “INSPIRED” terbit. Kami berharap setiap arktikel yang dimuat dapat benar2 memberikan inspirasi buat kalian semua.
Dalam edisi ke-4 bulan Maret-April ini bertepatan dengan moment penting bagi kehidupan orang Kristen yaitu Paskah. Melalui tulisan2 yand ada di edisi kali ini mari kita merenungkan kembali "Greatest love of all" yang sudah kita terima dari Tuhan kita Yesus Kristus. Tapi bersyukur aja ngga cukup. yang terpenting kita harus mengintrospeksi diri kita, apa kita sudah menghargai setiap tetes darah yang sudah dikorbankan untuk kita. Sudahkan perkataan, perbuatan dan attitude kita mencerminkan anak2 Kerajaan yang sudah ditebus,. Jangan sampai pengorbanan itu menjadi sia2.
Oh iya, edisi kali ini juga memuat artikel tentang “Global Warming”. Sudah seharusnya kita sebagai orang Kristen lebih bertanggung jawab memelihara bumi. Sesuai dengan Amanat pertama yang Tuhan berikan kepada majusia yaitu mengerjakan dan memelihara bumi. Jadi justru kita harus menjadi teladan bagi orang lain. Dengan melakukan tips-tips sederhana, kita bisa menjadi manusia yang lebih ramah terhadap lingkungan kita.
Bagi temen-temen yang masih bingung untuk membuat goal di tahun 2008 ini, kita juga memberikan ide-ide yang dapat memancing pemikiran kita untuk dikembangkan. Janganlah biarkan satu tahun berlalu begitu saja tanpa melakukan sesuatu atau tanpa mengalami perubahan yang baik karena kita tidak menetapkan target atau tujuan kita.
Akhirnya, selamat membaca dan kami menghibau temen2 semua untuk memberi masukan, kritik dan saran, (valuable input) sehingga bulletin ini semakin hari semakin sempurna dan ditunggu-tunggu kehadirannya.
Kritik dan saran :
Email: inspired@yahoo.com atau kirim sms ke 0812-9800-214.
Peace Out,
MW
13 February 2008
ACCEPTANCE (PENERIMAAN)
Kita semua percaya bahwa dalam tahun percepatan ini akan ada peningkatan dalam rumah tangga kita jika kita dapat memahami dan mempraktekkan empat dimensi dari kasih yang akan kita pelajari dalam bulan ini, yaitu: Tidak egois, Menerima, Menghargai dan Kesetiaan.
Dalam hal yang kedua yaitu Penerimaan (Acceptance), setiap orang ingin agar dirinya dapat diterima oleh orang lain, mulai dari bayi sampai orang tua, baik kaya atau miskin, baik orang itu hidupnya benar atau tidak sekalipun. Seorang teroris besar pasti mempunyai alasan agar dapat diterima oleh semua orang, kenapa dia begitu kejam dan tega membunuh banyak orang. Orang baik, karena tidak diterima oleh lingkungannya dapat berubah menjadi orang jahat untuk mendapat perhatian dari orang lain.
Karena tidak mendapat “penerimaan,” tidak sedikit keluarga menjadi hancur dan persahabatan menjadi pecah, untuk itu kita harus waspada agar jangan jatuh kedalam pencobaan ini. Kita harus menyadari, bahwa kita sudah hidup dalam kebenaran yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, dan orang lain belum tentu dapat menerima kita. Belajarlah bersyukur bahwa sudah lebih dari cukup jika Tuhan Yesus menerima kita. Di tengah keluarga, kantor, lingkungan atau gereja, tidak semua ide atau usulan kita dapat diterima oleh orang lain, apakah kita akan kecewa atau menjadi marah?! Kalau kita kecewa atau marah, berhati-hatilah, karena orang lain semakin tidak menerima kita. Belajarlah untuk mengerti kenapa ide atau usulan kita tidak dapat diterima oleh orang lain, seperti yang rasul Paulus tuliskan dalam Filipi 2:2-4 “…, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”
Mari kita belajar untuk dapat menerima semua orang apa adanya sekalipun mereka belum dapat menerima kita sepenuhnya. Cukup jika Tuhan Yesus menerima kita apa adanya dengan mati di kayu salib. Amin.
(TER)
Dalam hal yang kedua yaitu Penerimaan (Acceptance), setiap orang ingin agar dirinya dapat diterima oleh orang lain, mulai dari bayi sampai orang tua, baik kaya atau miskin, baik orang itu hidupnya benar atau tidak sekalipun. Seorang teroris besar pasti mempunyai alasan agar dapat diterima oleh semua orang, kenapa dia begitu kejam dan tega membunuh banyak orang. Orang baik, karena tidak diterima oleh lingkungannya dapat berubah menjadi orang jahat untuk mendapat perhatian dari orang lain.
Karena tidak mendapat “penerimaan,” tidak sedikit keluarga menjadi hancur dan persahabatan menjadi pecah, untuk itu kita harus waspada agar jangan jatuh kedalam pencobaan ini. Kita harus menyadari, bahwa kita sudah hidup dalam kebenaran yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, dan orang lain belum tentu dapat menerima kita. Belajarlah bersyukur bahwa sudah lebih dari cukup jika Tuhan Yesus menerima kita. Di tengah keluarga, kantor, lingkungan atau gereja, tidak semua ide atau usulan kita dapat diterima oleh orang lain, apakah kita akan kecewa atau menjadi marah?! Kalau kita kecewa atau marah, berhati-hatilah, karena orang lain semakin tidak menerima kita. Belajarlah untuk mengerti kenapa ide atau usulan kita tidak dapat diterima oleh orang lain, seperti yang rasul Paulus tuliskan dalam Filipi 2:2-4 “…, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”
Mari kita belajar untuk dapat menerima semua orang apa adanya sekalipun mereka belum dapat menerima kita sepenuhnya. Cukup jika Tuhan Yesus menerima kita apa adanya dengan mati di kayu salib. Amin.
(TER)
12 February 2008
11 February 2008
Makna Tahun Percepatan - Bambang Widjaja
-gkpb.net-
"Apanya yang dipercepat Pak? Bukankah kita harus menunggu waktunya Tuhan, mengapa justru di tahun 2008 kita ingin hidup tergesa-gesa?Bukankah Tuhan selalu bekerja tepat pada waktu-Nya, sesuai dengan jadwal yang Ia tetapkan, bagaimana mungkin di tahun 2008 Ia akan bekerja lebih cepat dari yang semustinya?"
Sejak logo dari tema nasional kita untuk tahun 2008, Accelerate atau Tahun Percepatan dipublikasikan pada awal Desember yang lalu, para anggota jemaat yang berpikir secara kritis secara bertubi-tubi mengajukan pelbagai pertanyaan seperti di atas kepada saya.
Puji Tuhan untuk anggota jemaat yang berpikir secara kritis! Keberadaan mereka mendorong kita untuk menyampaikan kebenaran firman Tuhan secara akurat dan memacu kita untuk mengasah kemampuan dalam berkomunikasi secara jernih.
Saudara-saudari, untuk mencegah kerancuan dalam memaknai tema nasional kita untuk tahun 2008, perlu saya sampaikan bahwa:
1. Tahun Percepatan bukanlah Tahun Ketergesa-gesaan
Kepada para jemaat yang bertanya tersebut saya jelaskan bahwa Tahun Percepatan tentulah bukan tahun di mana kita akan:
Bertambah cepat pikun
Bertambah cepat menjadi uzur, apalagi
Bertambah cepat meninggal dunia
Bukan, bukan dan bukan!
Bahkan Tahun Percepatan juga bukan merupakan Tahun Ketergesa-gesaan, di mana kita hidup semakin kurang sabar, maunya serba cepat dan mudah, instant, hidup penuh ambisi dan ngotot semaunya sendiri. Bukan itulah yang dimaksudkan dengan Tahun Percepatan. Sebab bila kita hidup seperti itu, pasti kita akan segera jatuh kelelahan, stress dan burn out. Dengan kata lain, Tahun Percepatan bukanlah tahun di mana kita ingin menggali lubang kubur kita sendiri.
Justru sebaliknya, Tahun Percepatan adalah tahun di mana kita hidup semakin berserah kepada Tuhan dengan menempatkan Dia, Tuhan Yesus, sebagai Gembala Agung kita.
2. Tahun Percepatan adalah Tahun Penyerahan Diri kepada Tuhan
Ada dua bagian firman Tuhan yang menjadi landasan bagi tema tahunan kita di tahun 2008, yaitu:
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. (Mazmur 23:4)
Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion. (Mazmur 84:6-8)
Janji penghiburan Tuhan dalam Mazmur 23:4 di atas dikhususkan bagi orang yang menempatkan dirinya di dalam penggembalaan Tuhan. Sedangkan janji kebahagiaan dalam Mazmur 84:6-8 diperuntukkan bagi orang yang menaruhkan kekuatannya di dalam Tuhan, atau orang yang hidup mengandalkan Tuhan.
Selaras dengan kedua bagian firman Tuhan yang menjadi landasan bagi tema Tahun Percepatan tersebut di atas, maka berarti Tahun Percepatan adalah tahun di mana kita harus semakin hidup berserah kepada Tuhan, mengandalkan Dia, bergantung kepada-Nya dan merindukan penyertaan-Nya di dalam kehidupan kita.
Dengan kata lain, kita tidak ingin hidup dalam ketergesa-gesaan, kekurang-sabaran, serta mengambil jalan pintas, tetapi justru sebaliknya kita ingin:
Hidup berserah kepada kedaulatan Tuhan
Hidup berpegang dalam iman kepada janji Tuhan
Hidup selaras dengan kebenaran firman-Nya
Hidup dalam persekutuan yang semakin akrab dengan Tuhan
Berserah dan bergantung kepada Tuhan juga berarti bahwa kita sama sekali tidak bermaksud memaksa Tuhan untuk bekerja lebih cepat dalam hidup kita. Ia adalah pribadi yang maha bijak dan berdaulat, oleh karena itu Ia tidak akan pernah melangkah dengan tergesa-gesa maupun terlambat dalam bertindak, tetapi Ia menjadikan segala sesuatu indah pada waktu-Nya.
3. Tahun Percepatan adalah Tahun Kemajuan
Kalau demikian, apakah yang dimaksudkan dengan percepatan dalam tema Tahun Percepatan tersebut?
Dari sudut bahasa, kata menghibur di dalam Mazmur 23:4 mengandung konotasi: menguatkan, menolong, membangkitkan harapan, dan menyegarkan. Hal ini menunjukkan bahwa berkat-berkat yang seperti itulah yang Tuhan janjikan kepada mereka yang hidup sebagai kawanan domba-Nya.
Janji ini mengandung pemahaman bahwa orang yang hidup dalam penghiburan Tuhan akan bertambah kuat, sebab Tuhan menguatkannya; akan bertambah teguh karena Tuhan merupakan sumber pertolongannya; akan hidup dalam sikap hati yang positif karena Tuhan adalah sumber pengharapannya; dan akan hidup penuh dengan semangat karena Tuhan memberikan kesegaran bagi dirinya.
Singkat kata, berdasarkan pada janji Tuhan dalam Mazmur 23:4 kita meyakini bahwa Ia akan menjadikan tahun 2008 sebagai tahun di mana kita:
Bukan semakin lemah, tetapi semakin kuat
Bukan semakin suram, tetapi semakin cerah
Bukan semakin merosot, tetapi semakin meningkat
Bukan semakin melambat, tetapi bergerak semakin cepat
Janji itulah yang yang ditegaskan di dalam Mazmur 84:8. Orang-orang yang kekuatannya di dalam Tuhan, mereka akan berjalan makin lama makin kuat!
Bila seseorang semakin lemah dan kehilangan semangat maka ia akan berjalan semakin lama semakin lambat. Sebaliknya, hanya orang yang semakin kuat dan semakin bersemangat sajalah yang dapat berjalan semakin lama semakin cepat.
Itulah sebabnya Tahun Percepatan berarti tahun kemajuan. Sebab orang yang semakin mundur kekuatan dan semangatnya ia akan berjalan semakin lambat. Sebaliknya orang yang hidup mengandalkan Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai sumber kekuatannya akan bergerak maju semakin lama semakin cepat.
Ya, kita berpegang kepada janji Tuhan, bahwa dengan hidup semakin mengandalkan Tuhan maka tahun 2008 akan menjadi tahun di mana kita mengalami kemajuan di dalam kesehatan rohani, emosi, relasi, dan termasuk juga kesehatan finansial.
4. Tahun Percepatan adalah Tahun Terobosan Mujizat
Melambat dan merosot merupakan suatu hukum alam yang tak terbantahkan. Semua yang ada di alam semesta bersifat semakin merosot. Seiring dengan perjalanan waktu maka kekuatan tubuh manusia akan merosot, daya ingatnya akan merosot, bahkan kreatifitasnya juga akan merosot.
Coba Anda gulirkan sebuah bola. Sesuai dengan hukum alam, bola itu akan bergerak dan semakin lama semakin melambat dengan sendirinya. Bola itu tidak akan bergerak semakin lama semakin cepat dengan sendirinya. Tidak! Tetapi ia akan bergulir semakin lama semakin pelan dan akhirnya berhenti bergerak.
Merosot, melemah, dan semakin melambat, merupakan suatu hukum alam. Berarti janji Tuhan kepada umat-Nya untuk hidup semakin lama semakin bertambah kuat, seperti yang dicatat di dalam Mazmur 84:8, adalah bertolak belakang dengan hukum alam tentang kemerosotan. Atau lebih tepatnya, itu merupakan suatu mujizat!
Kata mujizat artinya adalah keajaiban yang melampaui hukum alam. Dengan kata lain, hidup dalam percepatan seperti yang Tuhan janjikan artinya adalah hidup dalam terobosan-terobosan mujizat Tuhan.
Perlulah kita mengingat bahwa Tuhan adalah Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh karena itu Ia tidak dapat dibatasi oleh hukum-hukum alam. Ia lebih besar dari pada semua kaidah alamiah. Ia mampu bertindak melampaui batas hukum alam. Karena itu tidak ada perkara yang mustahil bagi Dia dan oleh sebab itu Ia sanggup melakukan mujizat.
Bukan hanya pada dua ribu tahun yang silam saja, yaitu saat Ia berjalan di atas muka bumi, Ia mampu membuat mujizat. Sampai hari ini pun Ia tetap sanggup melakukannya. Karena itu bukanlah hal yang mustahil bagi Tuhan untuk menjadikan tahun 2008 sebagai Tahun Percepatan, yaitu tahun di mana kita tidak hidup dibatasi oleh keadaan di sekitar, dan justru hidup penuh dengan terobosan mujizat.
5. Tahun Percepatan adalah Tahun Menjadi Berkat
Percepatan, kemajuan dan mujizat, untuk apakah semuanya itu? Untuk kenikmatan hidup kita semata? Atau agar orang berdecak kagum melihat kemajuan yang kita capai lalu memuji-muji kehebatan kita? Bukan!
Dijauhkan kiranya dari hati kita niat untuk membangun menara Babel yang akan merupakan awal dari keruntuhan kehidupan kita.
Di dalam Mazmur 84:7 dikatakan bahwa orang yang kekuatannya di dalam Tuhan saat mereka berjalan melintasi lembah Baka, atau lembah Air Mata (kata baka artinya adalah air mata), mereka akan mengubahnya menjadi lembah penuh sukacita sebab tempat itu akan diselubungi dengan berkat yang limpah. Lembah yang gersang itu akan dibuatnya menjadi tempat yang bermata air.
Mereka mengubah lembah air mata menjadi lembah sukacita, mengubah tempat yang gersang menjadi limpah dengan air yang membawa kehidupan. Itulah yang sering disebut sebagai transformasi, dalam hal ini yaitu perubahan ke arah yang lebih baik.
Dengan kata lain, sebaliknya dari hidup hanya bagi diri sendiri, maka Tahun Percepatan adalah tahun di mana kita hidup menjadi berkat yang lebih besar bagi orang lain. Hidup sebagai agen perubahan. Hidup sebagai saluran kasih Kristus bagi mereka yang hidup dalam air mata keputus-asaan, air mata penderitaan dan air mata karena terpenjara dalam dosa yang membinasakan.
Penutup
Banyak orang yang berkata bahwa tahun 2008 merupakan tahun yang sukar, tahun yang penuh tantangan, bahkan tahun yang menakutkan. Namun tidak seharusnya demikianlah keadaannya bagi orang yang berserah kepada Tuhan dan menaruhkan kekuatannya pada Tuhan.
Di dalam Mazmur 23:4 dikatakan: "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya." Di kala mereka harus melewati lembah kekelaman, mereka tidak hidup dalam ketakutan, sebab Tuhan Yesus, Sang Gembala Agung tetap menyertai mereka dan tidak pernah meninggalkan mereka.
Ya, oleh kasih karunia Tuhan Yesus maka tahun 2008, Tahun Percepatan, akan merupakan tahun kemajuan, tahun penuh terobosan mujizat dan tahun di mana kita akan menjadi saluran berkat Tuhan dengan mengubah lembah air mata di sekitar kita menjadi lembah sukacita. Singkat kata, tahun di mana kita, oleh karena kekuatan Roh Kudus-Nya, dengan penuh gairah akan bergerak lebih cepat untuk menyongsong masa depan cerah yang Tuhan telah sediakan bagi kita.
(Bambang Widjaja)
09 February 2008
05 February 2008
ALTRUISM
Tidak seorang pun di dunia ini yang mau disebut egois atau mau menang sendiri. Tetapi seringkali banyak perbuatan atau perkataan kita yang mau menang sendiri, mau enak sendiri atau egois itu kita lakukan tanpa kita menyadarinya bahwa kita sedang berlaku egois. Begitu juga sebaliknya kita paling tidak suka dengan orang-orang yang mau menang sendiri atau egois.
Kalau dalam sebuah keluarga atau jemaat, ada orang yang egois, maka keluarga atau jemaat tersebut bagaikan sebuah kendaraan yang muatannya berat sebelah sehingga miring jalannya. Mengapa demikian?! Sebab semua orang harus memusatkan perhatiannya kepada si egois tadi, sehingga kendaraan itu tidak dapat berjalan dengan laju.
Apa jadinya jikalau salah seorang anggota rumah tangga atau jemaat selalu mau menang sendiri, keluarga atau jemaat itu pasti tidak sehat dan pasti banyak sekali masalah yang timbul.
Untuk itu melalui amsal 30: 15 & 16 kita semua diingatkan agar jangan seperti lintah yang selalu berkata “Untukku!” dan “Untukku!” Atau seperti “Dunia orang mati” atau “Rahim yang mandul” yang tak pernah berkata: “Cukup!” Begitu juga seperti “Bumi yang tidak pernah puas dengan air atau api yang tidak pernah berkata: “Cukup!”
Hukum terutama yang diajarkan oleh Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk dapat mengasihi Tuhan dan sesama kita dengan segala yang kita punyai seperti kita ingin dikasihi oleh Allah dan sesama kita dengan segala yang mereka miliki.
Hiduplah dengan tidak egois sehingga kita menjadi berkat bagi banyak orang, dan tidak mementingkan diri sendiri dengan jalan lebih mementingkan orang lain daripada diri kita sendiri. Amin.
Kalau dalam sebuah keluarga atau jemaat, ada orang yang egois, maka keluarga atau jemaat tersebut bagaikan sebuah kendaraan yang muatannya berat sebelah sehingga miring jalannya. Mengapa demikian?! Sebab semua orang harus memusatkan perhatiannya kepada si egois tadi, sehingga kendaraan itu tidak dapat berjalan dengan laju.
Apa jadinya jikalau salah seorang anggota rumah tangga atau jemaat selalu mau menang sendiri, keluarga atau jemaat itu pasti tidak sehat dan pasti banyak sekali masalah yang timbul.
Untuk itu melalui amsal 30: 15 & 16 kita semua diingatkan agar jangan seperti lintah yang selalu berkata “Untukku!” dan “Untukku!” Atau seperti “Dunia orang mati” atau “Rahim yang mandul” yang tak pernah berkata: “Cukup!” Begitu juga seperti “Bumi yang tidak pernah puas dengan air atau api yang tidak pernah berkata: “Cukup!”
Hukum terutama yang diajarkan oleh Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk dapat mengasihi Tuhan dan sesama kita dengan segala yang kita punyai seperti kita ingin dikasihi oleh Allah dan sesama kita dengan segala yang mereka miliki.
Hiduplah dengan tidak egois sehingga kita menjadi berkat bagi banyak orang, dan tidak mementingkan diri sendiri dengan jalan lebih mementingkan orang lain daripada diri kita sendiri. Amin.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Tema 2008
Mazmur 23:4 "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku."