Seperti apakah si pemalas? Ia diumpamakan sebagai daun pintu yang
berputar hanya pada engselnya, bergerak tetapi tidak berjalan alias
"gerak di tempat". Serupa pula dengan kursi goyang, orang yang duduk
di atasnya bisa merasa seakan-akan sudah mencapai jarak yang jauh,
padahal ia tak ke mana-mana. Tidak heran bila kursi goyang disebut
juga "kursi malas".
Allah tidak senang kepada orang yang malas. Bacaan Alkitab kita
menuntun pada pengertian siapakah orang yang malas itu. Si pemalas
adalah orang yang bila diberi tugas suka berdalih (Amsal 26:13). Si
pemalas adalah orang yang tak mau bergerak maju sekalipun sudah
didorong oleh orang lain (ayat 16). Si pemalas adalah orang yang
bahkan malas melakukan sesuatu yang sesungguhnya bermanfaat bagi
dirinya sendiri (ayat 15). Seperti seseorang yang malas makan mangga,
kecuali orang lain mengupaskan kulitnya.
Bagaimana caranya agar kita tidak menjadi malas? Milikilah tujuan
hidup yang jelas, sehingga kita punya semangat untuk memaknai
hari-hari kita. Milikilah motivasi yang tulus, supaya kita dapat
merasakan sukacita saat hendak mencapai tujuan. Milikilah perencanaan
yang benar, agar kita menjadi orang-orang yang bijaksana karena tidak
menyia-nyiakan waktu hidup kita. Mari menjadi anak-anak Tuhan yang
rajin dan penuh semangat dalam hidup ini, seperti apa yang telah
Paulus lakukan, "Aku ... berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh
hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus"
(Filipi 3:14). Selamat tinggal kemalasan!
DARI SETIAP NAMA ORANG YANG DAPAT KITA SEBUT BERHASIL
TAK ADA YANG BERANGKAT DARI HIDUP YANG MALAS
created by www.donghaeng.net
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tema 2008
Mazmur 23:4 "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku."
No comments:
Post a Comment