created by www.donghaeng.net
26 June 2008
FREEDOM (Kemerdekaan Aktif Vs Kemerdekaan Pasif)
Oleh: Melani N. Liu, S.Th
Kemerdekaan yang negara Indonesia miliki akan menjadi percuma saja, jika tidak diisi dengan usaha untuk memanfaatkan alam kemerdekaan yang ada. Tentu dengan meningkatkan taraf ekonomi rakyat, menggali seluruh kekayaan alam Indonesia kemudian diwariskan secara merata bagi seluruh penduduknya. Bila tidak demikian, maka ternyata bangsa ini masih dijajah dengan kemiskinan, kebodohan dan berbagai kebutaan lain. Demikian pula dengan kemerdekaan Kristiani. Sangat disayangkan, ada banyak orang Kristen yang tidak mengisi kemerdekaannya dengan benar, sehingga tidak menikmati berkat kemerdekaan dalam Kristus. Banyak orang kristen yang terikat dengan keinginan-keinginan daging, pikiran-pikiran negatif, tidak percaya, duniawi, kekhuatiran, dan lain-lain. Kita dipanggil untuk mengisi kemerdekaan itu, agar kita menikmati sepenuhnya berkat dalam kemerdekaan Kristiani. Dengan cara sebagai berikut (Yoh. 8:30-36):
Pertama, hidup selaras dengan Firman Tuhan (dituntun dan dipandu oleh Firman-Nya). Setiap keputusan, dan peristiwa hidup selalu dikaitkan dengan Tuhan. Tanpa disadari, banyak orang kristen yang hidup dalam kepasifan. Pasif dalam memandang Tuhan dan memberi perhatian kepada perkara-perkara rohani (ini bentuk pemilikkan kuasa kegelapan). Sebab, pikiran di luar Tuhan, dipenuhi dengan berbagai ambisi dan hasrat duniawi (Mat 22:37-40). Oleh sebab itu, benar kata Tuhan, kita tidak dapat menjadi murid kalau tidak melepaskan segala sesuatu dan mengikut Yesus.
Pengenalan akan Allah ini dapat membuat seseorang merdeka; ini merupakan hasil pergumulan kongkrit hidup setiap hari, bukan hasil belajar Alkitab semata-mata di sekolah Theologia. Dalam hal ini, kita mengerti mengapa Tuhan Yesus berkata: “Kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar” (Fil 2:12), ini menunjuk kepada keseriusan yang tinggi untuk mengisi keselamatan yang sudah dimiliki seseorang. Kita dimerdekakan untuk mengisi kemerdekaan, kita diselamatkan untuk meningkatkan mutu keselamatan itu. Bila tidak demikian, maka kita tidak bertanggung jawab.
Kedua, hidup sempurna dalam piminan Roh Kudus. Bagaimana kita hidup sempurna dalam piminan Roh Kudus? Jawabannya adalah, tergantung dari kemauan kita. Oleh sebab itu, kita harus menggunakan kehendak kita dengan kuat dan tegas berkata: “Aku mau untuk hidup seturut dengan kehendak Allah”.
Iblis sering menipu kita dengan kepasifan, sehingga pada hari-hari hidup, kita tidak menguatkan hati untuk memandang Tuhan. Iblis mengisi pikiran kita dengan berbagai sampah-sampah sehingga kita tidak menggunakan kebebasan kita bertindak dan mengambil keputusan. Banyak manusia yang tidak jelas arah perjalanan hidupnya sebab pasivisme ini. Tidak jarang kita jumpai anak Tuhan yang mohon bimbingan Tuhan; mohon arah untuk memulihkan kehidupannya, tetapi tidak pulih-pulih, sebab Tuhan menghendaki kita melangkah dahulu, barulah pemulihan akan menyertai langkah kita.
Ketiga, mengenal kebenaran, yang identik dengan mengenal Allah, mengenal pribadi-Nya, mengenal kehendak-Nya, dan mengerti maksud-maksudNya. Sebab Yesus itulah kebenaran. Pengenalan yang bertumbuh melalui pergumulan kongkrit inilah yang membuahkan kemerdekaan. Kenyataannya, kita mengenal banyak orang Kristen yang sudah merdeka tetapi sebenarnya masih terikat dengan berbagai ikatan. Kemerdekaan yang diakuinya sebenarnya hanyalah mimpi semata-mata. Dalam hal ini, harus dipahami bahwa ada 2 jenis kemerdekaan, yaitu: kemerdekaan pasif dan aktif.
Kemerdekaan pasif adalah kemerdekaan yang kita terima dari Yesus yang membuat kita selamat; kemerdekaan yang kita terima hanya dengan percaya saja. Sedangkan kemerdekaan aktif adalah kelepasan dari ikatan-ikatan dosa, buah dari pergumulan pribadi dengan pimpinan Roh Kudus yang membuat kita makin merdeka dari ikatan-ikatan dosa tersebut, dan memperoleh mahkota sorgawi atau kemuliaan bersama Yesus. Kemerdekaan aktif adalah sebuah perjuangan yang terus-menerus sampai Tuhan datang kembali, kita tidak boleh berhenti dan tidak bisa berhenti. Kemerdekaan aktif menuntut kesungguhan kita. Semakin orang merdeka semakin ia menikmati:
Damai sejahtera Allah. Damai sejahtera Allah hanya dapat dinikmati oleh orang-orang yang tidak duniawi. Kita tidak dapat menikmati damai sejahtera Allah dalam keadaan berdosa.
Semakin melayani Tuhan dengan kuasa. Kuasa Allah mengalir buah dari kesucian hidup.
Beroleh hak penuh masuk ke dalam kerajaan sorga dan kemuliaan bersama dengan Kristus.
Tidak sedikit orang Kristen yang hanya memiliki kemerdekaan pasif dan tidak bertumbuh dalam kemerdekaan aktif, sehingga mereka tidak bertumbuh makin merdeka. Mereka adalah orang-orang kristen yang tidak mengerti arah hidup kekristenannya; dan merupakan orang Kristen yang tidak bertanggung jawab. Sebagai peringatan bahwa setiap orang Kristen yang merdeka dapat diperbudak lagi oleh dosa, jika tidak berjaga-jaga (Gal 5:1; Ef 4:17). Oleh sebab itu, dalam hidup ini bagi kita tidak ada pilihan lain, kalau tidak mengisi kemerdekaan, maka kemerdekaannya akan direbut kembali oleh iblis.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tema 2008
Mazmur 23:4 "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku."
No comments:
Post a Comment